Apakah Plastik Dapat Terurai Secara Alami? Ini Faktanya
Plastik merupakan materi yang sulit terurai sepenuhnya secara alami. Meskipun bisa pecah menjadi potongan-potongan kecil yang terkikis oleh angin dan sinar matahari, plastik tidak dapat kembali ke bentuk alaminya seperti kulit buah atau mainan kayu.
Penguraian plastik tersebut menghasilkan mikroplastik, potongan plastik yang sangat kecil. Proses penguraian ini melepaskan bahan kimia beracun yang berpotensi menjadi pemicu kanker ke lingkungan, mengancam kehidupan manusia dan ekosistem.
Triliunan partikel mikroplastik, dengan berat lebih dari 2 juta ton, kini mengambang di lautan global. Mikroplastik ini tidak hanya membahayakan makhluk hidup di laut, tetapi juga dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai jalur, termasuk makanan, air, dan udara yang terhirup.
Untuk mengatasi masalah ini, berbagai inisiatif daur ulang plastik telah muncul. Namun, tidak semua plastik dapat didaur ulang, dan proses daur ulang tertentu juga berpotensi menghasilkan mikroplastik. Ini mengakibatkan risiko paparan terhadap bahan kimia beracun bagi para pekerja daur ulang dan pencemaran air limbah.
Meskipun sebagian plastik didaur ulang, masih terdapat sejumlah besar plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir atau di lingkungan. Sebagian dari plastik ini bahkan mencapai lautan, di mana plastik tersebut akan tetap menjadi sampah selama bertahun-tahun karena ketahanannya yang rendah terhadap penguraian alami.
Selain upaya daur ulang, gerakan untuk mengurangi penggunaan plastik juga semakin ditekankan. Inovasi dalam penggunaan bahan alternatif untuk kemasan makanan, kado, dan kantong belanja semakin banyak dikembangkan, seperti bahan dari tanaman singkong atau rumput laut. Hal ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi plastik dan meminimalisir dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.