BMKG Bicara Pentingnya Pengelolaan Air Berkelanjutan di Markas PBB
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyoroti peran penting pengelolaan air dalam skala global hingga lokal sebagai respons terhadap krisis air yang terkait dengan dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Dia menekankan perlunya langkah-langkah konkret untuk memastikan akses yang adil dan berkelanjutan terhadap air bersih.
Dwikorita menyoroti bahwa lebih dari 2 miliar orang hidup di bawah tekanan akibat masalah air, sementara 3,6 miliar lainnya menghadapi keterbatasan akses air setidaknya satu bulan dalam setahun, yang dipengaruhi oleh pemanasan global dan aktivitas manusia yang merusak lingkungan.
Selain itu, dia menekankan keterkaitan antara air, iklim, pengelolaan lingkungan, dan transformasi gaya hidup untuk menjaga keberlangsungan hidup di bumi. Persoalan air tidak hanya terkait dengan ketersediaan dan aksesibilitasnya saja, tetapi juga dengan kualitasnya, yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan seperti kesehatan, sanitasi, energi bersih, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam upayanya mengatasi krisis air, Dwikorita menegaskan pentingnya kerjasama internasional melalui inisiatif seperti Early Warning for All (EW4LL) untuk memberikan peringatan dini terhadap bencana hidrometeorologi ekstrem. Dia juga optimis bahwa kerjasama ini akan memberikan dampak positif jika semua pihak berkomitmen untuk menjaga keberlangsungan bumi.
Selama kunjungannya ke New York, Dwikorita juga melakukan pertemuan dengan pejabat PBB dan pejabat dari Kerajaan Belanda untuk membahas pentingnya pengelolaan air secara global dan peluang kerjasama di bidang hidrologi, termasuk rencana pembentukan Centre of Excellence on Water and Climate Resilience di Indonesia.
sumber :
https://lestari.kompas.com/read/2024/03/25/170000186/bmkg-bicara-pentingnya-pengelolaan-air-berkelanjutan-di-markas-pbb?page=all#page2