BMKG dan BKSDA Kalimantan Barat Gelar Sekolah Lapang Iklim untuk Pengendalian Karhutla dan Mitigasi Perubahan Iklim
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat mengadakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) untuk melatih satuan tugas BKSDA Kalbar serta pihak terkait dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah II, Hartono, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai informasi iklim yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan antisipasi kebakaran hutan. Kegiatan ini juga membantu memperkuat kerja sama antara BMKG dan instansi terkait untuk pengendalian karhutla di Kalimantan Barat.
Dampak Perubahan Iklim di Kalimantan Barat
Hartono mengungkapkan bahwa suhu global telah meningkat sebesar 1,45 derajat Celcius pada tahun 2023, yang berdampak langsung pada cuaca ekstrem di Kalimantan Barat. Suhu yang terus meningkat ini telah menyebabkan wilayah tersebut semakin rentan terhadap perubahan iklim, termasuk cuaca ekstrem yang kian sering dirasakan oleh masyarakat.
“Untuk mengurangi dampak kenaikan suhu global, kami melakukan beberapa langkah, salah satunya adalah literasi iklim di sekolah. Kami juga melakukan modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran lahan gambut,” ujar Hartono. BMKG telah beberapa kali mengoperasikan modifikasi cuaca untuk mencegah kebakaran, terutama di musim kemarau.
Peningkatan Suhu di Kalimantan Barat
Kepala Stasiun Klimatologi Kalbar, Luhur Tri Uji Prayitno, mengungkapkan bahwa berdasarkan kajian selama 30 tahun, suhu di Kalimantan Barat mengalami peningkatan rata-rata 0,05 derajat Celcius per tahun. Perubahan ini membawa dampak nyata pada suhu udara di wilayah tersebut.
Luhur menambahkan, program-program edukasi seperti SLI menjadi penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama anak-anak, mengenai adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Edukasi ini dilakukan mulai dari rumah tangga hingga ke tingkat komunitas yang lebih besar.
Konservasi untuk Menahan Laju Pemanasan Global
Kepala BKSDA Kalbar, Widodo, menekankan pentingnya konservasi sebagai solusi untuk mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Penurunan curah hujan dan peningkatan suhu akibat pemanasan global perlu diantisipasi dengan pelarangan pembukaan lahan yang tidak terkendali serta penguatan program konservasi.
“Kami harus melindungi ekosistem di Kalimantan Barat, terutama satwa liar yang terancam oleh perubahan iklim,” ujar Widodo, yang juga menekankan pentingnya pemanfaatan regulasi untuk memperkuat konservasi dan mencegah dampak lebih buruk dari perubahan iklim.
Sumber:
https://www.antaranews.com/berita/4307795/bmkg-gelar-sekolah-lapang-iklim-latih-petugas-bksda-kalbar