Co-Firing PLTU Manfaatkan Limbah Biomassa
PLN Energi Primer Indonesia (EPI) tengah memanfaatkan limbah biomassa sebagai campuran dalam pembakaran batu bara di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, menjelaskan bahwa biomassa yang digunakan berasal dari berbagai sumber limbah seperti limbah gergaji, sekam padi, limbah tebu, batang singkong, cangkang sawit, cacahan kayu dari replanting karet, dan lain sebagainya. Namun, terdapat kekhawatiran dari beberapa pihak terkait kemungkinan penggunaan biomassa ini dapat memicu deforestasi yang lebih besar dan meningkatkan emisi.
Aris menegaskan bahwa biomassa yang digunakan oleh PLN EPI tidak berasal dari hutan tanaman industri. Dia menjelaskan bahwa tidak ada satupun biomassa yang digunakan untuk co-firing PLTU berasal dari hutan tanaman industri. Pada tahun 2023, sebanyak 43 PLTU menggunakan 1 juta ton biomassa untuk co-firing dengan batu bara, dengan rasio antara 1-3 persen. Penggunaan biomassa ini berhasil mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1,05 juta ton.
Menurut Aris, penggunaan limbah sebagai biomassa dapat mengurangi emisi yang dilepaskan ke atmosfer secara signifikan, terutama jika dibandingkan dengan limbah yang dibiarkan membusuk tanpa dimanfaatkan. Dia menjelaskan bahwa limbah gergaji atau sekam padi, jika tidak dimanfaatkan, akan menghasilkan emisi metana. Namun, dengan dibakar sebagai biomassa, emisi tersebut dapat dicegah.
Aris juga menjelaskan bahwa emisi dari siklus hidup limbah biomassa jauh lebih kecil dibandingkan dengan batu bara. Dari 100 persen emisi batu bara, hanya 5 persen dari limbah biomassa. PLN EPI menargetkan konsumsi biomassa mencapai 10,2 juta ton dengan implementasi co-firing di 52 PLTU. Aris menjamin bahwa kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dengan limbah biomassa tanpa merugikan hutan tanaman industri.
Potensi limbah biomassa di Indonesia sangat melimpah, dengan beberapa jenis limbah seperti limbah sagu dan aren yang memiliki potensi besar. PLN EPI juga menginisiasi penanaman tanaman energi di lahan kritis di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dimana kayu dari tanaman energi dapat digunakan sebagai bahan biomassa, sementara dedaunannya dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak.
sumber :