Dewan Air Dunia Dorong Investasi Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal
World Water Council (WWC) mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk memprioritaskan investasi dalam infrastruktur air di daerah-daerah yang kurang terlayani dan mengalami kekurangan akses terhadap air bersih. Hal ini disampaikan oleh Wakil Presiden WWC, Eric Tardieu, dalam sebuah konferensi di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2024).
“Kita harus mengadvokasi mekanisme pembiayaan yang dapat memprioritaskan investasi di daerah-daerah yang kurang terlayani dan masyarakat yang kekurangan akses terhadap air bersih,” kata Tardieu. Ia menekankan pentingnya memastikan bahwa investasi tersebut benar-benar menjangkau mereka yang paling membutuhkan.
Selain itu, Tardieu juga menyoroti pentingnya dukungan terhadap mekanisme pembiayaan yang mempromosikan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan. “Dan yang paling penting, kita harus mendukung mekanisme pembiayaan yang mempromosikan praktik pengelolaan air yang ramah lingkungan, selain mengembangkan kerangka kerja umum untuk pemantauan dan evaluasi,” tambahnya.
Pembiayaan yang efektif, menurut Tardieu, harus mendukung keadilan dalam akses terhadap air bersih dan sumber daya lingkungan, serta mengatasi kesenjangan yang ada. “Masyarakat dunia harus berupaya memastikan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk mengakses air bersih dan aman, terlepas dari kelas sosial ekonomi mereka atau lokasi geografis mereka, serta memastikan air untuk sanitasi,” lanjutnya.
Tardieu mengingatkan bahwa negara-negara di dunia memiliki waktu enam tahun lagi untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs) pada 2030, termasuk tujuan nomor 6, yakni pemenuhan akses air bersih dan sanitasi. Menurut data UNICEF, saat ini terdapat 2,2 miliar orang atau setengah populasi dunia yang tidak dapat mengakses air bersih.
Dalam forum yang sama, Pemerintah Indonesia mendorong pembentukan Dana Air Global (Global Water Fund) pada World Water Forum (WWF) ke-10 untuk mengatasi ketimpangan anggaran dan mempercepat pencapaian SDGs 6. Dana tersebut akan difokuskan pada kebutuhan infrastruktur air, mitigasi krisis atau bencana terkait air, adaptasi perubahan iklim, serta mekanisme pemantauan.
Sebagai langkah awal, Pemerintah Indonesia telah membentuk Indonesian Water Fund (IWF) untuk mendorong investasi dan penyediaan air bersih di seluruh wilayah Indonesia.
Berita ini menyoroti pentingnya upaya global dalam memastikan akses air bersih dan praktik pengelolaan air yang berkelanjutan untuk semua, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani.