Gagasan

Menyongsong Babak Baru DML: Gagasan Awal Peran Dana Mitra Lingkungan (DML) di Masa Depan

Oswar Mungkasa (Wakil Ketua Pengurus DML)

Perkembangan zaman dalam 40 tahun terakhir telah secara nyata merubah konstelasi pembangunan nasional termasuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Salah satu perubahan signifikan adalah perkembangan teknologi informasi yang telah demikian maju dengan berkembangnya media sosial yang menjadi ajang pertukaran data, informasi bahkan pengetahuan. Informasi berseliweran bahkan tanpa terkendali, banyak tapi juga tidak mudah untuk ditangkap.

Dana Mitra Lingkungan sebagai sebuah organisasi yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup juga turut merasakan dan terdampak oleh perubahan ini. Agar tetap dapat berkontribusi nyata dalam arus perubahan ini, Dana Mitra Lingkungan dituntut untuk dapat melakukan transformasi diri. Tantangan perubahan zaman diadopsi menjadi peluang masa depan DML.

Untuk itu, menjadi suatu keniscayaan bagi DML untuk menjadi centre of excellence (COE/pusat keunggulan) pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. COE sendiri dimaknai sebagai sebuah wadah, fasilitas bersama, atau entitas yang menyediakan aspek kepemimpinan, praktik unggulan, penelitian, dan pelatihan untuk fokus tertentu.

Tentu saja pemahaman karakter COE dapat berbeda diantara para pemangku kepentingan, namun DML memaknainya sebagai wadah terkumpulnya beragam pengetahuan terkait pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup, sekaligus menjadi sumber pengetahuan bagi pemangku kepentingan. Untuk itu, sebagai pusat keunggulan, DML dapat memilih peran dalam konteks teknologi, konsep bisnis, keterampilan, atau penelitian terkait fokus tertentu.

Selain itu, pusat keunggulan ini juga dapat merujuk pada jejaring institusi yang berkolaborasi satu sama lain untuk mencapai keunggulan di bidang tertentu.

Sebagai COE atau pusat keunggulan, DML bertransformasi menjadi sebuah sumber pengetahuan terkait sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan fokus pada 10 (sepuluh) isu utama lingkungan di Indonesia, yaitu pengelolaan sampah; pengendalian banjir; pengelolaan pencemaran baik air, udara, laut dan tanah; perubahan iklim; pengendalian kerusakan hutan; termasuk penyediaan air bersih dan pengelolaan limbah.

Agar kemudian COE atau pusat keunggulan ini dapat bekerja dengan baik dibutuhkan kolaborasi para pemangku kepentingan. Penguatan jejaring pemangku kepentingan sumber daya alam dan lingkungan hidup menjadi suatu keniscayaan dan DML berperan menjadi penghubung (hub) jejaring tersebut. DML berinisiasi untuk membentuk Forum Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebagai wadah para pemangku kepentingan terkait untuk saling berbagi pengetahuan, praktik unggulan, maupun sumber daya.

Kegiatan berbagi pengetahuan melalui platform media sosial menjadi bagian dari keseharian DML. Pertemuan berkala para pemangku kepentingan baik dalam jaringan maupun luar jaringan untuk meningkatkan pemahaman, dan berbagi praktik unggulan diantara pemangku kepentingan akan juga menjadi peran penting DML. Bahkan DML dapat berperan sebagai penghubung pemangku kepentingan dalam berbagi sumber daya baik kegiatan, manusia maupun keuangan.

Sebagai penutup, kami memohon tanggapan, masukan agar peran DML sebagai pusat keunggulan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat terwujud. Tentunya sejak awal berkolaborasi menjadi pilihan langkah dalam mewujudkan gagasan ini.

Back to top button