Berita

Indonesia dorong penguatan Selatan-Selatan untuk perubahan iklim

Pemerintah Indonesia, melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mendorong penguatan kerja sama antarnegara di kawasan Selatan-Selatan untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa kolaborasi antarnegara ini sangat penting dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia guna membangun ketahanan terhadap perubahan iklim.

Dalam forum High Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships yang diselenggarakan oleh Bappenas di Bali dengan tema “Rising Sea Level: Strategic Responses for Sustainable Development,” Dwikorita menekankan bahwa perubahan iklim tidak mengenal batas teritorial, sehingga kerja sama global sangat diperlukan. Tantangan yang dihadapi kawasan Selatan-Selatan termasuk kesenjangan dalam teknologi dan literasi masyarakat tentang perubahan iklim, yang memerlukan perhatian serius untuk menciptakan ketahanan iklim bersama.

Menurut Dwikorita, rendahnya literasi perubahan iklim di berbagai negara, termasuk Indonesia, menyebabkan banyak masyarakat yang kurang peduli terhadap ancaman perubahan iklim. Hal ini memperlemah sistem peringatan dini yang seharusnya dapat digunakan untuk meminimalkan risiko bencana akibat perubahan iklim.

Ia juga menyoroti kenaikan suhu global yang sudah mencapai 1,45 derajat Celsius di atas rata-rata periode pra-industri, yang menyebabkan akselerasi kenaikan muka laut. Rata-rata kenaikan muka air laut global meningkat dari 2,1 mm per tahun (1993-2002) menjadi 4,4 mm per tahun (2013-2021), yang sebagian besar disebabkan oleh mencairnya es di kutub dan gletser.

BMKG telah menjalin kerja sama dengan negara-negara kepulauan di Pasifik seperti Papua Nugini, Tonga, dan Kepulauan Solomon sejak 2017. Kerja sama ini meliputi pelatihan prakiraan cuaca numerik, pengawasan gelombang tinggi, kekeringan, dan sistem peringatan dini untuk keamanan wilayah pesisir. Dwikorita menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan dengan pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, sambil tetap mengedepankan kearifan lokal untuk meminimalkan risiko bencana.

Baca Juga:  Penghijauan di Ruas Jalan Trans-Papua Hasilkan 12 Ton Kopi

Kolaborasi antarnegara ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan dalam menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, terutama bagi negara-negara kepulauan yang terancam oleh kenaikan permukaan air laut.

Sumber:

https://www.antaranews.com/berita/4308915/indonesia-dorong-penguatan-selatan-selatan-untuk-perubahan-iklim

Konten Terkait

Back to top button