Inovasi Arsitektur Ramah Lingkungan
Inovasi dalam arsitektur ramah lingkungan kini menjadi solusi berkelanjutan yang vital dalam pembangunan modern. Meningkatnya kesadaran terhadap dampak lingkungan telah mendorong industri arsitektur untuk mencari dan mengimplementasikan solusi yang lebih ramah lingkungan dalam setiap rancangannya. Wiza Hidayat, CEO Ecobuild Green Building Consultant, menekankan bahwa bumi adalah warisan estafet yang harus diteruskan kepada generasi mendatang, bukan hanya sekedar pinjaman dari nenek moyang.
“Bahwasannya bumi ini tidak diwariskan dari nenek moyang kita, tapi sebenarnya kita hanya meminjam dari anak cucu kita. Sektor bangunan itu menjadi salah satu sektor yang cukup signifikan dampaknya, tentunya ini menjadi kerja sama kita semua untuk bisa menuju net zero emissions dan menyelamatkan bumi untuk kita wariskan ke anak cucu kita berikutnya,” ujar Wiza dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu (8/6/2024).
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah talkshow online yang diadakan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada Rabu (5/6). Pada kesempatan tersebut, Ecobuild Green Building Consultant mengadakan talkshow nasional dengan tema ‘Innovations in Eco-Friendly Architecture’. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran dan tindakan nyata dalam mendukung arsitektur ramah lingkungan.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Georgius Budi Yulianto, menyatakan bahwa pegiat arsitektur ramah lingkungan harus terus mendorong program arsitektur dan pembangunan berkelanjutan agar semakin dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Saya rasa kita harus terus tergiat mengencourage teman-teman (pegiat eco-friendly) untuk terus memahami bahwa eco friendly ini bagian dari program sustainable architecture dan sustainable development yang sudah menjadi kehidupan kita keseharian,” kata Budi.
Reza A. Nurtjahja, Managing Director & Principal Architect URBANE, menambahkan bahwa arsitektur ramah lingkungan semestinya menjadi sikap dasar dalam mendesain bangunan. Ia menekankan pentingnya melihat desain bangunan hijau bukan sebagai kewajiban, tetapi sebagai sikap yang mendasar.
“Pengetahuan atau skill tentang eco-friendly architecture harus menjadi attitude, hal yang paling mendasar ketika kita mendesain, jadi bukan suatu keharusan atau obligasi yang harus kita ikuti tapi attitude. Mungkin dengan menganggap sebagai attitude, kita harapkan bumi bisa terselamatkan,” jelasnya.
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Ketua PII Wilayah Bali dan Anggota MUK BK Teknik Arsitektur, juga menegaskan bahwa bangunan hijau adalah sebuah keharusan dan bukan pilihan. Ia menekankan bahwa kewajiban menyelamatkan bumi untuk generasi mendatang harus diwujudkan melalui penerapan konsep bangunan hijau.
“Bumi kita sedang tidak baik-baik saja, sehingga green building merupakan sebuah keharusan, green building is a must, not an option. Para leluhur kita sudah bertanggung jawab terhadap bumi dan tugas kita generasi sekarang, meneruskan menyelamatkan bumi ini untuk keberlangsungan anak cucu dan generasi kita secara berkelanjutan. Setiap nafas kita, setiap langkah kita, setiap goresan tangan kita adalah menuju kesinambungan keselamatan bumi kita semua,” ungkapnya.
Selain talkshow, Ecobuild Green Building Consultant juga mengajak peserta untuk berkontribusi secara langsung melalui program donasi ‘Plant The Tree With Ecobuild’. Program ini mengajak masyarakat untuk menanam pohon Mangrove Rhizophora di Desa Bedono, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, bekerja sama dengan LindungiHutan.com. Program ini berlangsung dari tanggal 5 Juni 2024 hingga 19 Juni 2024, dengan target menanam 1.000 pohon. Sebagai bentuk apresiasi, tiga peserta webinar yang paling antusias dan/atau menanam pohon terbanyak akan diberi penghargaan ‘Environmental Heroes of the Day’.
Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dalam tindakan nyata yang mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan adanya program seperti ini, diharapkan semakin banyak orang yang sadar dan berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan demi keberlangsungan generasi mendatang.
Sumber:
https://www.detik.com/properti/berita/d-7380530/arsitek-nilai-bangunan-hijau-penting-ini-alasannya