Kualitas Udara Indonesia Pasca-Lebaran 2025: Mayoritas Masih dalam Kondisi Sedang hingga Baik

Setelah libur Lebaran 2025, kualitas udara di Indonesia secara umum tercatat dalam kondisi sedang hingga baik, berdasarkan pemantauan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Data dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) per 8 April 2025 menunjukkan bahwa dari 70 stasiun pemantauan, sebanyak 39 stasiun masuk kategori “sedang” dan 31 stasiun dalam kategori “sehat”.
Wilayah dengan Kualitas Udara Terbaik dan Terburuk
Menurut pantauan KLH:
- Kabupaten Bengkayang (Kalimantan Barat) mencatat kualitas udara terbaik dengan skor 13 (sehat).
- Kabupaten Tasikmalaya (Jawa Barat) menyusul dengan skor 15 (sehat).
- Sementara itu, Serang (skor 88), Gelora Bung Karno-Jakarta (skor 87), dan Tangerang (skor 85) masuk kategori “sedang”.
Di sisi lain, IQAir melaporkan bahwa:
- Medan menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Indonesia (skor 80, kategori sedang).
- Jakarta (skor 66) dan Batam (skor 64) juga masih dalam kategori sedang.
Upaya KLH dalam Mempertahankan Kualitas Udara
Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Udara KLH, Edward Nixon Pakpahan, menegaskan bahwa pihaknya terus bekerja memantau dan menjaga kualitas udara.
“KLH tetap berkewajiban bekerja keras demi terwujudnya udara bersih, yang merupakan harapan seluruh masyarakat, baik di Jabodetabek maupun nasional,” ujarnya.
Perbandingan Global
Secara global, Kathmandu (Nepal) tercatat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk hari ini (skor 181 – sangat tidak sehat). Sementara Indonesia masih relatif lebih baik, meskipun beberapa wilayah perlu terus dipantau.
Ayo kita jaga kualitas udara dengan mengurangi polusi, menggunakan transportasi ramah lingkungan, dan mendukung kebijakan pengendalian emisi!
Sumber:Â Antara News
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.