Masalah Perubahan Iklim Jangan Dianggap Enteng, Berdampak Besar Buat Ekonomi
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengambil langkah signifikan dalam mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan dengan menerbitkan fatwa terkait pengendalian perubahan iklim. Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam MUI, Hayu Prabowo, menekankan pentingnya tanggung jawab kolektif dalam meningkatkan ketahanan lingkungan dan mengurangi polusi. Dia menyoroti bahwa perubahan iklim, yang terutama disebabkan oleh emisi dari berbagai sumber seperti pembakaran hutan, kebakaran lahan, kendaraan, dan pembangkit listrik, merupakan ancaman serius terhadap ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Dalam rangka memperkuat upaya ini, bulan Ramadan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk refleksi dan mendorong perilaku yang lebih ramah lingkungan. Prima Rahma dari Bicara Udara menambahkan bahwa periode ini harus dimanfaatkan untuk mengimplementasikan gaya hidup yang berkelanjutan sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. MUI sebelumnya telah mengeluarkan Fatwa Nomor 47/2014 tentang Pengelolaan Sampah, yang menunjukkan komitmennya terhadap isu lingkungan.
Selanjutnya, Bicara Udara, sebuah lembaga non-profit yang fokus pada edukasi mengenai polusi udara, menyelenggarakan Forum Ibu Muslim Muda bekerja sama dengan EcoDeen dan Umat Untuk Semesta serta beberapa kolaborator lain. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka ruang diskusi bagi ibu dan muslimah muda untuk berkontribusi aktif dalam mengatasi polusi udara. Acara tersebut menekankan pentingnya peran ibu dalam keluarga dan masyarakat untuk mendukung strategi pengendalian pencemaran udara yang efektif, termasuk melalui peluncuran modul tentang Korelasi Polusi Udara terhadap Stunting.
Inisiatif MUI dan kolaborasi dengan berbagai organisasi ini menunjukkan upaya komprehensif dalam menghadapi perubahan iklim dan pencemaran, dengan melibatkan komunitas dan mengintegrasikan perspektif keagamaan dalam pelestarian lingkungan.
sumber :
https://www.medcom.id/ekonomi/sustainability/xkEo6v7N-masalah-perubahan-iklim-jangan-dianggap-enteng-berdampak-besar-buat-ekonomi