Berita

Memperkuat Ketahanan Rantai Pasok Global dalam Menghadapi Krisis Air dan Perubahan Iklim

Menurut Patricia Calderon dari Global Head Water Carbon Disclosure Project (CDP) mengungkapkan bahwa rantai pasok global menjadi semakin kompleks dan rentan akibat berbagai faktor seperti konflik, perubahan iklim, dan ketidakberlanjutan. Rantai pasok ini berfungsi sebagai simpul penting dalam menggerakkan ekonomi dunia, memungkinkan distribusi barang dalam jumlah besar ke seluruh dunia tanpa hambatan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, simpul ini menghadapi banyak tantangan yang mengancam kelancaran arus perdagangan global.

Kompleksitas dan Kerentanan Rantai Pasok Global

Rantai pasok barang global saat ini menghadapi risiko besar akibat konflik geopolitik, ketidakstabilan politik, serta gangguan besar seperti kapal kontainer yang terjebak di jalur pelayaran penting. Hambatan ini tidak hanya memperlambat aliran barang tetapi juga merusak perekonomian global yang sangat bergantung pada perdagangan bebas hambatan. Selain itu, terbentuknya jaringan rantai pasok yang lebih kecil di tingkat lokal telah meningkatkan kompleksitas rantai pasok di banyak wilayah, yang bahkan melintasi perbatasan negara dan melibatkan distribusi barang yang rumit.

Salah satu penyebab utama kerentanan rantai pasok global adalah perubahan iklim. Cuaca ekstrem, seperti badai, banjir, dan kekeringan, semakin sering terjadi, yang mengganggu produksi dan distribusi barang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan besar untuk memperkuat daya tahan rantai pasok mereka dengan tujuan menghadapi tantangan iklim yang semakin tidak menentu sambil mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Risiko Kekurangan Air dalam Rantai Pasok

Masalah air merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh rantai pasok global. CDP, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada transparansi lingkungan, telah melakukan penelitian mendalam terkait risiko kekurangan air dalam rantai pasok. Penelitian ini melibatkan 3.163 perusahaan besar dan menunjukkan bahwa separuh dari perusahaan tersebut telah mengambil langkah-langkah untuk menghadapi risiko ini. Upaya tersebut termasuk memasukkan klausul standar air dalam kontrak kerja sama dengan pemasok, mengumpulkan data air, serta meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya konservasi air.

Baca Juga:  Kabupaten Bekasi Tuan Rumah Lokakarya Bahaya Limbah-Kimia Negara Asia

Data dari penelitian ini menunjukkan bahwa satu dari lima perusahaan menghadapi risiko signifikan dalam rantai pasok mereka yang dapat menyebabkan kerugian finansial dan strategis yang besar. Diperkirakan, risiko tersebut dapat menyebabkan kerugian hingga USD 77 miliar. Lebih lanjut, sekitar 79 perusahaan mengidentifikasi bahwa aset senilai USD 7 miliar berpotensi terancam oleh kekurangan air, krisis pangan, serta masalah regulasi dan reputasi.

Solusi dan Kolaborasi untuk Mengatasi Risiko Air

Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki rantai pasok yang luas dihadapkan pada tanggung jawab besar untuk berkolaborasi dengan pemasok mereka dalam menghadapi risiko air. CDP menemukan bahwa beberapa perusahaan sudah menggunakan berbagai pendekatan, seperti memberikan insentif finansial kepada pemasok, memperketat kontrak, serta memperkuat kerja sama untuk mencapai solusi berkelanjutan.

Menurut Patricia Calderon, perusahaan yang memiliki tanggung jawab besar dalam pengelolaan air harus terus memperkuat kolaborasi dengan pemasok mereka. “Beberapa sarana yang digunakan oleh perusahaan bertanggung jawab mencakup insentif finansial, kontrak yang lebih ketat, dan kerja sama yang erat. Ini adalah kunci utama untuk menghadapi tantangan air global,” jelas Patricia.

Meningkatkan Ketahanan Rantai Pasok

Dalam menghadapi risiko yang semakin meningkat, perusahaan-perusahaan perlu meninjau ulang kebijakan lingkungan mereka, memperkuat daya tahan rantai pasok, dan mengurangi ketergantungan pada sumber daya yang tidak berkelanjutan. Kolaborasi lintas sektor juga menjadi kunci dalam memperbaiki sistem distribusi air dan memastikan keberlanjutan jangka panjang. Dengan memperkuat ketahanan rantai pasok terhadap perubahan iklim dan kelangkaan air, perusahaan dapat melindungi bisnis mereka sambil turut berkontribusi dalam menjaga lingkungan.

Kesimpulannya, tantangan air dalam rantai pasok global adalah isu yang kompleks dan membutuhkan solusi yang inovatif dan berkelanjutan. Perusahaan-perusahaan besar memegang peran kunci dalam menangani tantangan ini, dan kerja sama lintas industri serta transparansi yang lebih baik dalam penggunaan sumber daya air adalah langkah-langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.

Baca Juga:  Menko Luhut Dorong Kesadaran Generasi Muda terhadap Krisis Iklim di IISF 2024

Sumber:

https://lestari.kompas.com/read/2024/09/26/154211886/global-head-water-cdp-pengelolaan-air-jadi-isu-penting-rantai-pasok-global

Konten Terkait

Back to top button