Menteri LH Ajak Pesantren di Indonesia Kelola Sampah dengan Benar

Dalam upaya mengurangi timbunan sampah di Indonesia, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mendorong pesantren untuk menerapkan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Hal ini disampaikannya dalam kegiatan Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah yang berlangsung di Pondok Pesantren Al-Muhajirin 3, Purwakarta, pada Sabtu (9/3/2024).
Menurut Menteri Hanif, jumlah sampah yang dihasilkan sangat bergantung pada perilaku masyarakat, termasuk di lingkungan pesantren. Ia mencontohkan Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang memiliki hampir 7.000 santri di seluruh cabangnya. Dengan asumsi satu orang menghasilkan 0,5 kilogram sampah per hari, maka pesantren tersebut dapat menghasilkan hingga 3,5 ton sampah setiap harinya.
Mengubah Kebiasaan untuk Mengurangi Sampah
Untuk mengatasi permasalahan ini, Menteri Hanif mengajak seluruh pesantren di Indonesia agar mulai mengelola sampah dengan lebih baik. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah mengurangi sampah makanan (food waste), yang saat ini menyumbang 50 persen dari total sampah organik di Indonesia. Caranya adalah dengan makan secukupnya dan menghindari pemborosan makanan.
Selain itu, beliau juga mendorong penggunaan barang-barang yang dapat digunakan kembali guna mengurangi sampah plastik sekali pakai. Salah satu langkah konkret yang disarankan adalah mengganti botol plastik dengan tumbler guna ulang.
“Kita ingin sekali, mulai hari ini kita tidak lagi menggunakan botol-botol plastik. Ayo kita tekadkan bersama untuk beralih ke tumbler yang bisa digunakan kembali. Ini adalah upaya penting dalam mengurangi produksi sampah,” ujar Hanif.
Menurutnya, semakin sedikit sampah yang dihasilkan, semakin ringan pula beban dalam pengelolaannya. Sebaliknya, semakin banyak sampah yang dihasilkan, semakin besar pula tanggung jawab yang harus ditanggung dalam penanganannya.
Bagian dari Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional
Kegiatan Asta Aksi Pesantren Bebas Sampah merupakan bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari. Acara ini dihadiri oleh ribuan santri Pondok Pesantren Al-Muhajirin serta diikuti secara virtual oleh ribuan santri dari tujuh pesantren lainnya di Indonesia.
Langkah ini menjadi salah satu strategi untuk membangun kesadaran di kalangan santri tentang pentingnya pengelolaan sampah yang benar. Dengan demikian, pesantren dapat menjadi contoh dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, serta turut berkontribusi dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia.
Sumber berita: Antara News
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.