BeritaPraktik Baik

Mudah dan Tanpa Emisi, Gas Biogenik Rawa Jadi Alternatif Energi bagi Masyarakat Pesisir

Gas biogenik rawa (GBR) dapat menjadi sumber energi alternatif yang praktis bagi masyarakat di daerah terpencil, khususnya di kawasan pesisir delta sungai besar di Indonesia. Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Sumber Daya Geologi (PRSDG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hananto Kurnio, menegaskan bahwa pemanfaatan GBR relatif mudah dilakukan. Pernyataan ini disampaikan Hananto dalam webinar Diskusi Geologi Sumber Daya (Digdaya) #13 pada Kamis (30/5/2024).

Menurut Hananto, masyarakat setempat dapat memanfaatkan GBR tanpa perlu membangun infrastruktur jaringan gas dan alat transportasi yang kompleks. Hal ini dapat membantu mengurangi ketergantungan masyarakat pada gas konvensional. Contohnya, di Kalimantan Barat, rembesan gas ke permukaan berhasil digunakan untuk menyalakan kompor dan genset gas.

Di wilayah lain seperti Sidoarjo dan Pasuruan, Jawa Timur, riset menunjukkan adanya potensi GBR yang terperangkap dalam sedimen kuartet di bawah dasar laut. Selain itu, ditemukan pula gas termogenik yang belum dimanfaatkan. Meskipun pasokan gas dari GBR relatif kecil, menurut kajian teknogas dari Balitbang Energi dan Sumber Daya Mineral, GBR dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga skala kecil.

Hananto menjelaskan bahwa GBR memiliki potensi besar dalam meningkatkan ketahanan energi dengan dimensi sosial, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Satu sumur GBR dapat dimanfaatkan oleh sekitar 50 penduduk melalui jaringan pipa sederhana. Selain itu, GBR juga ramah lingkungan dan dapat membantu mengurangi efek rumah kaca.

Kepala PRSDG BRIN, Iwan Setiawan, menekankan bahwa momentum Hari Kebangkitan Nasional dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi riset kelautan. Ia menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan sumber daya yang belum dieksplorasi secara optimal. Pemanfaatan potensi ini membutuhkan komitmen dari para periset dan institusi di bidang geosains. Kolaborasi yang baik akan memegang posisi strategis dalam pengembangan riset geologi kelautan.

Baca Juga:  KLHK Minta Pemerintah Lampung Cabut Aturan Bakar Lahan Tebu

sumber :

https://lestari.kompas.com/read/2024/06/01/200000786/mudah-dan-tanpa-emisi-gas-biogenik-rawa-jadi-alternatif-masyarakat-pesisir

Konten Terkait

Back to top button