Patroli Rutin Ditingkatkan untuk Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau

Gubernur Riau, Abdul Wahid, menginstruksikan tim penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk terus meningkatkan patroli rutin, baik melalui jalur darat maupun udara. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi dini potensi kebakaran serta mencegah meluasnya api ketika kebakaran terjadi.
“Fokuskan patroli pada area yang rawan terbakar seperti lahan gambut dan hutan yang berdekatan dengan permukiman warga guna meminimalisasi kerugian dan korban,” ujar Abdul Wahid di Pekanbaru, Jumat (28/3/2025).
Patroli rutin menjadi salah satu strategi penting dalam mencegah aktivitas yang berpotensi memicu kebakaran, memperkuat sistem deteksi serta peringatan dini, dan memastikan kehadiran petugas di daerah rawan karhutla. Gubernur menekankan bahwa kerja sama berbagai pihak sangat diperlukan agar upaya penanggulangan berjalan optimal. Oleh karena itu, koordinasi yang erat perlu terus diperkuat untuk menghadapi musim kemarau panjang pada tahun 2025.
Selain patroli, sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya kebakaran hutan dan lahan juga harus lebih digiatkan. Edukasi kepada masyarakat dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran yang kerap kali disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembukaan lahan dengan cara membakar.
Tantangan Penanggulangan Karhutla di Riau
Gubernur juga meminta pemerintah kabupaten dan kota untuk tetap mengalokasikan anggaran khusus guna mendukung operasional pemadaman karhutla. Ia menyoroti bahwa Provinsi Riau menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan karhutla karena luasnya lahan gambut yang mencapai 5,095 juta hektare, atau sekitar 52 persen dari total lahan gambut di Sumatera.
Selain faktor luas lahan, kendala lainnya adalah sulitnya akses menuju lokasi kebakaran serta terbatasnya sumber air untuk memadamkan api. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan yang lebih ketat guna menghindari kebakaran yang lebih luas. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, industri, dan masyarakat sangat diperlukan dalam upaya mitigasi karhutla.
Gubernur menegaskan bahwa pemerintah akan terus memantau perkembangan situasi dan mengambil langkah-langkah strategis untuk melindungi masyarakat dan lingkungan. Upaya ini menjadi krusial dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan yang kerap terjadi di musim kemarau.
Data Karhutla di Riau Tahun 2025
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Riau, pada periode Januari hingga 27 Maret 2025 tercatat 168 titik panas (hot spot) dan 18 titik api (fire spot) dengan luas lahan terbakar mencapai 76,81 hektare.
Dengan meningkatnya jumlah kasus kebakaran hutan dan lahan, langkah-langkah preventif seperti patroli rutin dan edukasi masyarakat harus semakin digencarkan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Sumber: Antara News
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.