Pedoman Perencanaan Akses Listrik Biaya Termurah Berbasis Geospasial

Pedoman ini memperkenalkan Pendekatan 5+ Langkah, sebuah opsi inovatif untuk penyediaan listrik berbasis energi terbarukan di Indonesia dengan memanfaatkan data geospasial dan analisis perencanaan biaya termurah (least cost planning). Tujuan utamanya adalah menjadi rujukan bagi pengambil kebijakan dalam mempersiapkan konsep dan teknis penyediaan listrik off-grid, serta mendukung integrasi perencanaan infrastruktur ini ke dalam rencana ketenagalistrikan PT PLN (Persero) dan Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Pendekatan ini dimulai dengan penandaan atap (rooftop tagging) untuk menentukan distribusi populasi rumah tangga secara geospasial, dilanjutkan dengan analisis kedekatan (proximity) untuk membentuk kluster populasi, dan pembuatan peta digital jaringan transmisi dan distribusi tegangan menengah 20 kV. Langkah-langkah awal ini krusial dalam memahami kondisi geografis dan kebutuhan masyarakat yang belum terlistriki.
Selanjutnya, pedoman ini membahas proyeksi permintaan listrik (demand forecasting), yang melibatkan analisis parameter sosial, ekonomi, dan teknik. Proses ini juga mempertimbangkan pembaruan data berdasarkan pengalaman, perbaikan teknologi off-grid, dan perubahan biaya satuan energi. Langkah penting berikutnya adalah optimalisasi, yang bertujuan untuk menghitung kinerja dan biaya unit dari berbagai mode elektrifikasi seperti grid, mini-grid, dan off-grid (termasuk Solar Home System). Berbagai aplikasi Geospatial Least Cost Planning (GLCP) seperti Network Planner, OnSSET, REM, dan Geosim dimanfaatkan dalam tahap ini. Selain itu, HOMER Pro digunakan untuk optimalisasi tahap tambahan dengan pembangkit hibrida, menganalisis ketersediaan sumber daya lokal dan pemodelan beban.
Pendekatan 5+ Langkah ini memberdayakan PLN Wilayah, KESDM, dan Pemerintah Daerah untuk memahami proses pengambilan keputusan yang lebih baik dalam menyediakan listrik di wilayah kerja mereka. Hasil akhirnya dapat berupa perluasan sistem ketenagalistrikan yang ada, pembangunan sistem mini-grid, atau implementasi teknologi off-grid seperti Solar Home System. Pedoman ini juga menekankan pentingnya verifikasi data SIG di lapangan untuk memastikan akurasi data rumah tangga dan kondisi kontur tanah untuk pembangunan jaringan distribusi. Dengan demikian, pendekatan ini menawarkan kerangka kerja yang komprehensif dan berbasis data untuk mempercepat akses listrik yang terjangkau dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Source:
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.