PEMBANGUNAN KAWASAN YANG ADAFTIF DENGAN BANJIR
Edisi pertama BUTARU tahun 2020 memfokuskan perhatian pada pembangunan kawasan yang adaptif terhadap banjir. Awal tahun 2020 disertai dengan musibah banjir yang melanda wilayah DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya akibat curah hujan yang tinggi. Dalam beberapa hari ke depan, situasi tersebut masih menimbulkan dampak serius bagi masyarakat di wilayah-wilayah tersebut. Banjir tidak hanya mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi juga menyebabkan kerugian materiil yang besar, mengancam keselamatan jiwa, dan mengganggu aktivitas ekonomi.
Pentingnya pembangunan kawasan yang adaptif terhadap banjir menjadi sorotan utama dalam konteks penanganan bencana alam seperti ini. Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk pembenahan infrastruktur drainase, pemetaan risiko banjir yang lebih akurat, pengembangan sistem peringatan dini yang efektif, serta peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi dan mengelola bencana banjir. Selain itu, upaya konservasi lingkungan juga harus diprioritaskan untuk meminimalkan kerentanan terhadap banjir, seperti pelestarian hutan dan daerah resapan air, serta pengelolaan sungai yang berkelanjutan.
Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, hingga masyarakat luas, menjadi kunci dalam membangun kawasan yang adaptif terhadap banjir. Kolaborasi antara berbagai stakeholder ini dapat memastikan implementasi kebijakan yang holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan banjir yang semakin kompleks. Dengan demikian, diharapkan mampu mengurangi risiko bencana, melindungi masyarakat, serta memperkuat ketahanan dan adaptabilitas kawasan terhadap bencana banjir di masa depan.
Sumber:
https://tataruang.atrbpn.go.id/Bulletins/Detail/116#book2/