Pemerintah Terus Kembangkan Inovasi Energi Hijau, Termasuk Hidrogen
Pemerintah Indonesia terus menggalakkan pengembangan inovasi dalam sektor energi hijau, dengan fokus pada teknologi seperti blue ammonia, hidrogen, dan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana, langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk mencapai target nol emisi bersih pada tahun 2060.
Blue ammonia diproduksi dengan mengkonversi gas alam menjadi syngas yang kemudian direaksikan dengan nitrogen. Presiden telah memberikan dukungan terhadap produksi 875.000 ton amonia tanpa emisi, yang diharapkan akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Selain itu, sedang dilakukan penelitian terkait amonia sebagai bahan bakar, dengan harapan dapat menjadi alternatif bersih di masa depan.
Teknologi hidrogen juga menjadi fokus, karena menawarkan solusi energi bersih yang berlimpah. Hidrogen tidak menghasilkan emisi, mudah dihasilkan dari berbagai sumber, dan dapat disimpan dengan mudah. Indonesia telah memiliki satu SPBU hidrogen di Jakarta, meskipun penggunaan kendaraan berbahan bakar hidrogen masih terbatas. Upaya edukasi dan pengalaman praktis penting untuk memperluas pemanfaatan hidrogen di dalam negeri.
Penerbangan komersial perdana menggunakan SAF pada Oktober 2023 menunjukkan kemajuan signifikan dalam penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dalam industri penerbangan. SAF diproduksi dengan mencampurkan bahan bakar EBT dengan bahan bakar JET konvensional.
Semua upaya ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk membangun masa depan yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. Hal ini tidak hanya untuk kepentingan nasional, tetapi juga sebagai kontribusi global dalam menghadapi perubahan iklim.
sumber :