Peneliti UGM ciptakan inovasi “Microforest” penyerap karbon dioksida

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim, inovasi teknologi ramah lingkungan menjadi kunci untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara. Salah satu solusi yang kini dikembangkan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah Microforest, sebuah teknologi berbasis mikroalga yang dirancang untuk menyerap karbon dioksida secara efisien di lingkungan perkotaan.

Teknologi ini menjanjikan manfaat besar dalam mendukung target Indonesia menuju emisi nol bersih (net zero emission) pada tahun 2060, terutama di kawasan dengan keterbatasan ruang hijau. Microforest hadir sebagai alternatif yang tidak hanya fungsional tetapi juga estetis, menjadikannya solusi ideal bagi perkantoran, gedung publik, dan ruang dalam lainnya yang sulit ditumbuhi tanaman.

Bagaimana Microforest Bekerja?

Microforest menggunakan mikroalga sebagai agen utama dalam menyerap karbon dioksida dari udara. Mikroalga telah dikenal sebagai organisme dengan kapasitas fotosintesis yang tinggi, mampu menyerap karbon dan menghasilkan oksigen dalam jumlah signifikan. Dalam inovasi ini:

• Daya Serap Tinggi: Setiap unit Microforest mampu menyerap hingga 37,6 kilogram karbon dioksida per tahun, setara dengan kemampuan empat pohon dewasa.
• Teknologi Berbasis Sensor: Dilengkapi dengan layar indikator yang menampilkan jumlah karbon dioksida yang terserap serta oksigen yang dihasilkan, memberikan transparansi terhadap manfaat lingkungan yang dihasilkan.
• Desain Estetis dan Kompak: Dibuat agar dapat ditempatkan di dalam ruangan atau lobi gedung tanpa memerlukan lahan luas, menjadikannya solusi yang praktis untuk lingkungan urban dengan ruang hijau terbatas.

Manfaat dan Potensi Implementasi

Microforest menawarkan berbagai manfaat, tidak hanya dalam konteks lingkungan, tetapi juga dalam mendukung aspek ekonomi dan kesehatan masyarakat:

1. Mengurangi Polusi Udara
   • Membantu menyerap karbon dioksida dan meningkatkan kadar oksigen, yang berdampak positif bagi kualitas udara di lingkungan tertutup maupun terbuka.
2. Mendukung Target Net Zero Emission
   • Dengan kapasitas penyerapan karbon yang tinggi, teknologi ini berperan sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim yang lebih luas di Indonesia.
3. Solusi untuk Ruang dengan Keterbatasan Tanaman
   • Dapat diaplikasikan di berbagai lokasi yang tidak memungkinkan penanaman pohon atau tanaman hijau, seperti area dalam gedung, pusat perbelanjaan, dan kawasan industri.
4. Peluang Kolaborasi dan Investasi Berkelanjutan
   • Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya sustainability, Microforest berpotensi menarik investor, sektor swasta, dan pemerintah untuk berkolaborasi dalam pengembangannya lebih lanjut.

Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Microforest bukan hanya hasil inovasi akademik, tetapi juga merupakan wujud kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Enthalphy Environergy Consulting, dan PT Algatech Nusantara. Sinergi antara akademisi, sektor swasta, dan industri ini menunjukkan komitmen kuat dalam pengembangan teknologi hijau berbasis mikroalga.

Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan tidak hanya mendukung target net zero emission Indonesia, tetapi juga menginspirasi pengembangan teknologi serupa yang dapat diadopsi secara luas. Ke depan, pengembangan Microforest dapat diarahkan pada optimasi daya serap karbon, efisiensi energi, serta penerapan dalam skala yang lebih luas, termasuk di sektor industri dan transportasi.

Microforest dari UGM merupakan inovasi yang menjanjikan dalam mendukung agenda keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon di Indonesia. Dengan kapasitas tinggi dalam menyerap karbon dioksida, desain yang fleksibel, serta didukung oleh kolaborasi lintas sektor, teknologi ini menawarkan solusi konkret bagi lingkungan urban yang menghadapi tantangan keterbatasan ruang hijau. Jika didukung oleh kebijakan yang tepat dan investasi yang memadai, Microforest berpotensi menjadi bagian penting dalam strategi mitigasi perubahan iklim di masa depan.

Dengan terus berkembangnya teknologi berbasis mikroalga, inovasi seperti Microforest membuka jalan bagi solusi ramah lingkungan lainnya yang dapat diterapkan di berbagai sektor. Melalui upaya bersama, kita dapat bergerak lebih dekat menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.

sumber :

https://www.linkedin.com/posts/zonaebt_zonaebt-zenews-microforest-activity-7303625465309642752-GYLU?utm_source=share&utm_medium=member_desktop&rcm=ACoAAAtGGkQBsxwMBmX3lEJO8btihnfBCaHqTz4