Berita

Pentingnya Praktik Berkelanjutan dalam Usaha Pertanian

Pandawa Agri Indonesia mencapai tonggak penting dalam keberlanjutan dengan meraih sertifikat Environmental Product Declaration (EPD) untuk produk andalannya, WEED Solut-ioN. EPD adalah dokumen standar global yang memuat informasi transparan dan terverifikasi mengenai dampak lingkungan suatu produk sepanjang siklus hidupnya.

Transparansi dan Dampak Lingkungan Produk EPD untuk WEED Solut-ioN menguraikan dampak produk terhadap lingkungan, mencakup konsumsi bahan baku, penggunaan energi dan air, timbulan limbah, dan emisi yang dihasilkan. Data ini dihasilkan melalui Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment atau LCA) yang telah diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga internasional.

“Kami sangat bangga menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat EPD untuk produk bahan kimia dasar,” kata CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Keunggulan WEED Solut-ioN WEED Solut-ioN diformulasikan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak beracun, menawarkan alternatif yang aman dan ramah lingkungan dibandingkan metode konvensional pengendalian gulma yang menggunakan bahan kimia berbahaya. Dengan sertifikat EPD, konsumen dapat membandingkan dampak lingkungan WEED Solut-ioN dengan produk alternatif lainnya, memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data untuk operasional pertanian.

Komitmen Terhadap Transparansi Sertifikat EPD menjadikan Pandawa Agri sebagai pionir dalam solusi pertanian berkelanjutan di Indonesia. Saat ini, Pandawa Agri adalah perusahaan pertama di Indonesia yang menerbitkan EPD untuk kategori produk kimia dasar. “Sertifikat ini akan membantu pelanggan kami dalam mengambil keputusan yang tepat mengenai praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan memilih WEED Solut-ioN, mereka dapat secara signifikan mengurangi ketergantungan pada pestisida dan emisi gas rumah kaca,” lanjut Kukuh Roxa.

Dampak El Nino dan Kontraksi Sektor Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,11 persen di kuartal I-2024, namun sektor pertanian mengalami kontraksi -3,54 persen. Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa gangguan produksi komoditas pertanian di awal tahun 2024, terutama akibat fenomena El Nino yang melanda Indonesia sejak pertengahan 2023, menyebabkan penurunan ini.

Baca Juga:  USAID SELARAS

Pandawa Agri Indonesia menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan dengan meraih sertifikat EPD untuk produk WEED Solut-ioN, menandakan transparansi dan tanggung jawab lingkungan. Langkah ini tidak hanya membantu perusahaan, tetapi juga memberikan panduan bagi konsumen dalam memilih produk yang ramah lingkungan. Di sisi lain, sektor pertanian Indonesia menghadapi tantangan signifikan akibat gangguan produksi yang dipicu oleh El Nino, menunjukkan pentingnya praktik pertanian berkelanjutan untuk menghadapi perubahan iklim dan gangguan lingkungan lainnya.

Konten Terkait

Back to top button