Penurunan Debit Air di PDAM Lumajang, Warga di Tiga Kecamatan Terancam Kekurangan Air Bersih
Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mahameru atau PDAM Lumajang, Jawa Timur, menghadapi penurunan debit air di tiga sumber mata air utama. Hal ini berdampak pada risiko kekurangan air bersih bagi warga di tiga kecamatan.
Sumber Mata Air yang Terpengaruh
Direktur Utama Perumdam Tirta Mahameru, Achmad Arifulin Nuha, mengungkapkan bahwa penurunan debit air terjadi di Kecamatan Ranuyoso, Klakah, dan Jatiroto. Berikut adalah sumber mata air yang terdampak:
- Ranuyoso: Sumber air dari Ranu Bedali.
- Klakah: Sumber air dari Sumberwringin.
- Jatiroto: Sumber air dari Sumbersewu.
“Penurunan debit air terjadi di unit Ranuyoso yang sumber airnya dari Ranu Bedali, Klakah dari Sumberwringin, dan Jatiroto dari Sumbersewu,” kata Arif di Lumajang, Kamis (13/6/2024).
Dampak Terparah di Ranuyoso
Dari ketiga unit tersebut, penurunan debit air paling parah terjadi di Ranu Bedali, Kecamatan Ranuyoso. Data dari BPBD Lumajang menunjukkan bahwa Ranuyoso memang selalu masuk dalam daftar kecamatan yang rawan terdampak kekeringan setiap musim kemarau.
“Yang paling signifikan itu Ranuyoso, jadi kita harus melakukan rekayasa pengaliran agar semua bisa teraliri air bersih,” jelas Arif.
Upaya Mengatasi Kekeringan
Untuk mengatasi penurunan debit air, Perumdam Tirta Mahameru telah melakukan berbagai upaya, termasuk penghijauan dan pembangunan sumur resapan untuk mempercepat tangkapan air. Namun, anomali musim kemarau yang terjadi belakangan ini, di mana musim hujan yang biasanya dimulai pada November baru turun pada Januari 2024, membuat situasi semakin sulit.
“Selain penghijauan, kita juga membangun sumur resapan untuk mempercepat tangkapan air agar sumber air kembali pulih, tapi memang kemarau dari tahun kemarin ini mengalami anomali,” katanya.
Koordinasi dengan BPBD untuk Bantuan Air Bersih
Untuk mengantisipasi kekurangan air bersih, Perumdam Tirta Mahameru telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang. Jika debit air yang ada tidak mencukupi, BPBD siap mengirimkan bantuan air bersih ke tiga kecamatan terdampak.
“Antisipasinya kita sudah koordinasi dengan BPBD kalau memang airnya tidak cukup untuk dibantu dropping air bersih agar masyarakat tidak sampai kekurangan,” pungkas Arif.
Penurunan debit air di PDAM Lumajang ini menunjukkan perlunya langkah-langkah antisipatif dan kolaboratif antara berbagai pihak untuk memastikan pasokan air bersih tetap terjaga, terutama saat menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu.
sumber :