Penyerapan Karbon Alami Menurun, Perubahan Iklim Semakin Cepat

Sebuah penelitian dari University of Strathclyde di Glasgow, Inggris, mengungkapkan bahwa proses alami penyimpanan karbon dioksida (CO2) oleh vegetasi telah mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada percepatan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Studi ini menemukan bahwa tingkat penyerapan CO2 oleh vegetasi, yang dikenal sebagai proses penyerapan karbon, meningkat sebesar 0,8 persen per tahun pada era 1960-an. Namun, proses ini mencapai puncaknya pada tahun 2008 dan sejak itu mengalami penurunan sebesar 0,25 persen per tahun.
Jika laju pertumbuhan penyerapan karbon alami seperti pada tahun 1960-an terus berlanjut, maka penyerapan karbon akan meningkat sebesar 50 persen dari tahun 1960 hingga 2010. Namun, jika tren penurunan ini terus berlanjut, dalam 250 tahun ke depan, penyimpanan karbon alami akan berkurang hingga setengahnya.
Proses penyerapan karbon alami ini sebenarnya membantu mengimbangi sebagian emisi CO2 yang dihasilkan oleh aktivitas manusia, yang saat ini meningkat sekitar 1,2 persen per tahun. Jika penyerapan karbon terus menurun, maka emisi CO2 harus dikurangi sebesar 0,3 persen per tahun, atau setara dengan sekitar 100 juta ton CO2, untuk menjaga keseimbangan.
Peran Vegetasi dalam Penyerapan Karbon
James Curran, Profesor Tamu di Pusat Pembangunan Berkelanjutan University of Strathclyde dan salah satu penulis studi, menjelaskan bahwa sebagian besar daratan Bumi berada di Belahan Bumi Utara. Selama musim panas di belahan ini, vegetasi yang melimpah menyerap sejumlah besar CO2 dari atmosfer. Namun, pada musim dingin, sebagian CO2 dilepaskan kembali ke atmosfer melalui proses biodegradasi alami vegetasi yang mati. Meskipun demikian, sebagian CO2 tetap tersimpan di akar, tanah, dan kayu yang tidak aktif.
Meskipun penyerapan karbon alami terjadi, konsentrasi CO2 di atmosfer terus meningkat dari tahun ke tahun akibat emisi tambahan dari aktivitas manusia. Curran menekankan bahwa sangat mendesak untuk melakukan segala upaya guna membangun kembali keanekaragaman hayati yang terkait dengan penyerapan karbon.
Langkah-langkah yang Perlu Diambil
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa langkah penting perlu diambil, antara lain:
- Menghentikan deforestasi: Penggundulan hutan harus dihentikan untuk mempertahankan kemampuan alam dalam menyerap karbon.
- Pemulihan hutan: Upaya pemulihan hutan harus didorong untuk meningkatkan kapasitas penyerapan karbon.
- Mencegah kebakaran hutan: Kebakaran hutan harus dicegah karena dapat melepaskan karbon yang tersimpan dalam vegetasi.
- Defragmentasi habitat: Defragmentasi habitat skala besar perlu diprioritaskan untuk menciptakan ekosistem yang lebih tangguh dan menawarkan layanan ekosistem yang lebih baik.
- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil: Penggunaan bahan bakar fosil harus dihapuskan secara bertahap untuk mengurangi emisi CO2.
- Menerapkan ekonomi sirkular: Produk kayu dan serat harus digunakan kembali selama mungkin sebagai bagian dari ekonomi sirkular yang lebih luas.
Penurunan Penyerapan Karbon Sudah Terjadi
Curran menambahkan bahwa ada keyakinan luas bahwa penyerapan karbon masih meningkat, tetapi akan mulai menurun di masa depan. Namun, data menunjukkan bahwa penurunan tersebut sudah terjadi saat ini. Hal ini menegaskan pentingnya tindakan segera untuk mengatasi masalah perubahan iklim.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Weather dan menjadi pengingat bahwa upaya kolektif diperlukan untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah dampak buruk perubahan iklim.
Sumber:
Kompas.com – Penyerapan Karbon Alami Menurun, Perubahan Iklim Makin Cepat
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.