Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, KLHK Gelar Penghargaan Kalpataru
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Penghargaan Kalpataru 2024 di Gedung KLHK, Jakarta, bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang bertema ‘Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience’. Sebanyak 10 individu dan kelompok menerima penghargaan atas kontribusi luar biasa mereka dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup.
Penghargaan dan Penghormatan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Plt. Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, serta Ketua Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru Hassan Wirajuda, turut hadir menyaksikan pemberian penghargaan ini. Dalam sambutannya, Siti Nurbaya mengungkapkan rasa syukur dan bangganya kepada para penerima penghargaan yang telah menjadi teladan dalam menjaga lingkungan hidup di Indonesia.
“Kita persembahkan rasa syukur kepada Tuhan, hari ini atas rahmatnya kita bisa bersama-sama mengikuti acara penyerahan Penghargaan Kalpataru kepada para pahlawan lingkungan yang benar-benar telah melakukan sesuatu yang luar biasa dan nyata dalam rangka mempertahankan meningkatkan dan memulihkan kualitas Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Siti.
Pentingnya Penghargaan Kalpataru
Siti menjelaskan bahwa Penghargaan Kalpataru memiliki banyak dampak positif. Di antaranya, penghargaan ini memotivasi dan mendorong penerima untuk terus melestarikan fungsi lingkungan hidup dan kehutanan, meningkatkan peran masyarakat dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan, serta membuka peluang bagi inovasi dan kreativitas.
“Penghargaan ini juga merupakan amanah bagi penerimanya untuk tetap menjaga dan meningkatkan kepeloporan, serta upaya-upaya perlindungan pemeliharaan dan pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tambah Siti.
Proses Seleksi yang Ketat
Para penerima Penghargaan Kalpataru dipilih melalui proses seleksi yang ketat, dimulai dari seleksi usulan dan rekomendasi tingkat daerah hingga verifikasi dan validasi administrasi dan teknis serta lapangan oleh tim khusus yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu. Seleksi akhir dilakukan oleh Dewan Pertimbangan Penghargaan Kalpataru yang dipimpin oleh Hassan Wirajuda.
Sejarah dan Relevansi Penghargaan
Hassan Wirajuda menyatakan bahwa penghargaan ini telah berlangsung sejak 1980-an dan tetap relevan hingga kini. Penghargaan Kalpataru memberikan apresiasi kepada inisiatif lokal yang banyak di antaranya didasarkan pada kearifan lokal, jauh sebelum isu perubahan iklim menjadi perhatian utama.
“Penghargaan ini menunjukkan bahwa kita memiliki inisiatif yang lokal, sebagian merupakan kearifan lokal. Jauh sebelum isu climate change,” tutur Hassan.
Penerima Penghargaan dan Kisah Mereka
Di antara penerima penghargaan, terdapat Sujarwo dari Kelompok KTH Wanampaksi yang fokus pada konservasi burung dan pelestarian sumber air. Kelompok ini telah berhasil mengelola habitat burung dan memastikan keberlangsungan ekosistem melalui berbagai inovasi.
“Kami kemarin kaget juga dapat penghargaan ini dan mudah-mudahan dengan penghargaan ini menambah semangat teman-teman kami dalam kegiatan berkonservasi,” ujar Sujarwo.
Daftar Penerima Penghargaan Kalpataru 2024
Berikut ini adalah daftar lengkap 10 penerima Penghargaan Kalpataru 2024 beserta kategori dan kegiatan mereka:
- Adolof Olof Wonemseba – Perintis Lingkungan (Papua Barat)
- Konservasi Karang Kima (Kerang Raksasa).
- Infirmus Abi – Perintis Lingkungan (NTT)
- Konservasi Sumber Daya Air.
- Sururi – Perintis Lingkungan (Semarang, Jateng)
- Konservasi Mangrove.
- Komang Anik Sugiani – Perintis Lingkungan (Bali)
- Penanganan sampah.
- Idi Bantara – Kepala BPDAS Way Seputih Lampung, Pengabdi Lingkungan
- Collaborative management menangani konflik dan mengajak warga berkebun alpukat.
- Masyarakat Hukum Adat (MHA) Punan Batu Benau Sajau – Kalimantan Utara.
- Konservasi hutan adat.
- Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bekayuh Baumbai Bebudaya – Pelestari pesut Mahakam.
- Kelompok Tani Hutan (KTH) Wanampaksi – Kulon Progo, Yogyakarta
- Konservasi air, burung, karst.
- Dindin Komarudin – Pembina Lingkungan
- Pendaur ulang sampah dari Jakarta.
- Rukmini Paata Toheke – Pembina Lingkungan
- Konservasi berbasis adat di Sulawesi Tengah.
Dengan adanya Penghargaan Kalpataru 2024, pemerintah berharap dapat terus mendorong masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian lingkungan hidup dan kehutanan demi pembangunan yang berkelanjutan.
Sumber:
https://www.suara.com/bisnis/2024/06/07/061203/peringati-hari-lingkungan-hidup-sedunia-2024-klhk-gelar-penghargaan-kalpataru