Perkembangan Energi Terbarukan Global: Besar, tapi Belum Sesuai Target
Kapasitas energi terbarukan global mengalami pertumbuhan yang signifikan, naik sebesar 36 persen pada tahun sebelumnya menjadi sekitar 472 gigawatt (GW), menurut laporan lembaga think tank REN21. Meskipun demikian, pertumbuhan ini masih jauh dari target yang ditetapkan untuk mengatasi perubahan iklim global, yaitu 1.000 gigawatt (GW) per tahun.
Permintaan energi terus meningkat, terutama di negara-negara seperti China, India, dan negara berkembang lainnya. Namun, pengembangan energi terbarukan terhambat oleh kurangnya investasi dalam infrastruktur jaringan listrik. Tahun lalu, sekitar 3.000 GW proyek energi terbarukan masih menunggu sambungan ke jaringan listrik.
Selain itu, diperlukan upaya yang lebih besar untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi subsidi untuk bahan bakar fosil. Subsidi untuk bahan bakar fosil dari negara-negara G20 mencapai rekor 1,3 triliun dollar AS pada tahun 2022. Namun, memberikan dukungan finansial kepada negara-negara berkembang untuk membangun kapasitas energi terbarukan masih menjadi tantangan besar, terutama karena biaya pendanaan yang lebih tinggi dan kurangnya pendanaan pembangunan.
Investasi total dalam energi terbarukan mencapai 623 miliar dollar AS pada tahun 2023, naik 8,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, diperkirakan bahwa investasi sebesar 1,3 triliun dollar AS diperlukan setiap tahun untuk mencapai target iklim yang ditetapkan. Pada perundingan iklim COP28, negara-negara berjanji untuk melipatgandakan kapasitas energi terbarukan global dan meningkatkan efisiensi energi pada tahun 2030. Namun, Sekretaris Eksekutif REN21, Rana Adib, menekankan bahwa penetapan target saja tidak cukup; dibutuhkan juga kemauan politik untuk menerapkan teknologi yang ada guna mengurangi emisi karbon dioksida secara signifikan.
sumber :
https://lestari.kompas.com/read/2024/04/09/100000186/perkembangan-energi-terbarukan-global–besar-tapi-belum-sesuai-target