Peserta SeaBRnet Lepas Ratusan Tukik di Wakatobi
Peserta konferensi internasional Perhimpunan Cagar Biosfer Asia Tenggara (SeaBRnet) ke-15, yang dihadiri oleh puluhan delegasi, melakukan sebuah langkah penting dalam konservasi alam dengan melepasliarkan ratusan tukik dan burung kacamata Wangi-wangi endemik di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Nadar, Sekretaris Daerah Wakatobi, menyatakan bahwa tindakan ini merupakan langkah konkret dalam menjaga keanekaragaman hayati yang ada di wilayah tersebut. “Wakatobi memiliki banyak spesies yang relatif langkah, seperti penyu/tukik dan burung Kacamata Wangi-wangi,” ujarnya.
Menurut Nadar, konservasi dan pelestarian sumber daya alam di Wakatobi harus menjadi bagian integral dari upaya pembangunan berkelanjutan di daerah tersebut. Dia juga mencatat bahwa Balai Taman Nasional Wakatobi telah aktif dalam upaya pengawetan dengan melakukan penangkaran, seperti yang terlihat dari proyek pelepasan tukik dan burung Kacamata Wangi-wangi hari ini.
Darman, Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi, menjelaskan bahwa di alam Wakatobi terdapat dua jenis penyu, yakni penyu hijau dan penyu sisik. Untuk mempertahankan populasi penyu tersebut, mereka melakukan pengembangbiakan melalui demplot semi alami. “Tukik yang dilepasliarkan hari ini berasal dari demplot pengerasan semi alami itu,” katanya.
Jumlah tukik yang dilepasliarkan hari itu sebanyak 145 ekor, ditambah dengan 15 ekor burung endemik Kacamata Wangi-wangi. Darman menambahkan bahwa burung Kacamata Wangi-wangi merupakan hasil kerjasama dengan Taman Safari Indonesia, yang memiliki teknologi untuk mengembangbiakkan burung tersebut secara buatan.
sumber :
https://www.antaranews.com/berita/4084617/peserta-seabrnet-lepasliarkan-ratusan-tukik-di-wakatobi