Pilah Sampah
![](https://www.dml.or.id/wp-content/uploads/2024/04/Pilah-Sampah-780x470.jpg)
Dengan adanya 65 juta ton sampah per tahun, Indonesia kini menduduki peringkat 5 sebagai salah satu negara penghasil sampah terbesar di dunia. Angka tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan Tiongkok yang mencapai 395 juta ton per tahun atau Amerika Serikat dengan 265 juta ton per tahun. Namun demikian, rata-rata setiap individu di Indonesia menghasilkan 235 kg sampah per tahun, jumlah yang lebih tinggi daripada orang India yang hanya mencapai 133 kg per tahun. Meskipun angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat atau Jerman, perlu diingat bahwa populasi Tiongkok yang mencapai 1,4 milyar jiwa membuat volume sampah per individu mereka mencapai 276 kg per tahun, hampir setara dengan India yang memiliki populasi yang hampir sama dengan Indonesia, yakni sekitar 280 juta jiwa.
Lebih dari separuh sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga, jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan dengan sampah dari pasar tradisional atau kawasan perniagaan. Sampah plastik menjadi permasalahan besar karena sulit terurai di alam, membutuhkan waktu antara 20 hingga 500 tahun untuk terurai secara sempurna. Meskipun begitu, plastik hanya akan menjadi semakin kecil dan kecil, menjadi mikroplastik yang justru berbahaya karena dapat meracuni tubuh makhluk hidup.
Dengan adanya pengembangan Tempat Pemilahan Sampah, atau TPS3R, yang memungkinkan pemilahan sampah berdasarkan jenis-jenisnya dan dijual ke pihak daur ulang, sebagian besar sampah dapat didaur ulang kembali. Volume sampah residu seperti label minuman kemasan, sachet, MLP (multi-layer packaging), tisu bekas pakai, pembalut wanita, serta sampah sisa industri, pertambangan, pertanian, dan lain-lain, yang akhirnya dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), mulai mengalami penurunan. Meskipun demikian, rata-rata 10-30% dari sampah residu tetap harus dibuang ke TPA atau Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST).
Sampah dari pasar dan rumah tangga terutama terdiri dari sampah organik, yang menyumbang sekitar 60% dari total sampah di negara kita. Sampah organik dapat didaur ulang kembali dan diolah menjadi kompos, makanan ternak, dan sebagainya melalui berbagai metode pengolahan seperti komposter, eco-enzyme, maggot, atau TOSS.
SML memilah sampahTemukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.