Berita

PLN dan WRI Indonesia Lanjutkan Kolaborasi Strategis untuk Hadirkan Produk Hijau bagi Industri dan Komersial

Jakarta, 8 Mei 2024 – Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan World Resources Institute (WRI) Indonesia mengumumkan perpanjangan kerja sama mereka hingga 2027. Kolaborasi ini bertujuan mengakselerasi pengembangan produk energi hijau dan strategi manajemen karbon untuk mencapai target emisi nol bersih PLN. Penandatanganan nota kesepahaman ini memperbarui perjanjian yang sebelumnya dibuat pada acara COP26 di Glasgow, Britania Raya, sebagai bagian dari kontribusi untuk mencapai target emisi nasional Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan bagian dari Perayaan Hari Bumi PLN 2024 bertajuk “PLN EcoRangers: Empowering a Sustainable Lifestyle” yang dilaksanakan di Jakarta.

Penandatanganan nota kesepahaman ini diwakili oleh Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, dan Masyita Crystallin, Dewan Pembina WRI Indonesia. Sesi ini juga disaksikan oleh Laksmi Dhewanthi, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Jisman P. Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kehadiran perwakilan dari kedua kementerian ini menegaskan pentingnya kerja sama antara PLN dan WRI Indonesia dalam mempercepat transisi energi nasional dan mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

Masyita Crystallin menyatakan bahwa Indonesia telah menetapkan target terbaru untuk NDC, yakni pengurangan emisi karbon sebesar 31,89% secara mandiri dan 43,2% dengan bantuan internasional. Tantangan utama dalam mencapai target ini adalah akses sektor industri Indonesia terhadap energi terbarukan. Di sisi lain, potensi pasar karbon Indonesia cukup besar, dengan perkiraan keuntungan ekonomi hingga 3 ribu triliun rupiah. Menanggapi situasi ini, PLN dan WRI Indonesia sepakat untuk melanjutkan kerja sama dalam pengembangan produk listrik hijau dan mengkaji peluang implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) di sektor kelistrikan.

Sejak 2019, PLN dan WRI Indonesia telah berkolaborasi dalam menyediakan energi terbarukan. Salah satu hasil penting dari kerja sama ini adalah peluncuran Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) PLN. Sejak diperkenalkan, REC telah menarik 296 pembeli dari sektor industri dengan total penjualan mencapai 5,15 Terawatt Hour (TWh) hingga akhir 2023. Melihat tingginya minat terhadap REC, PLN dan WRI Indonesia melanjutkan kerja sama dengan meluncurkan Green Energy as a Service (GEAS) pada 2023 untuk memperluas opsi energi terbarukan bagi perusahaan.

Baca Juga:  The 10th World Water Forum Established Ministerial Declaration

“Melalui produk hijau seperti REC dan GEAS, PLN tidak hanya menyediakan produk inovatif, tetapi juga mendorong pola konsumsi yang berkelanjutan yang dibutuhkan untuk mempercepat transisi energi di Indonesia,” tambah Masyita.

Kolaborasi antara PLN dan WRI Indonesia akan berlanjut hingga Januari 2027 dengan beberapa fokus utama, antara lain: melanjutkan studi dan asistensi teknis terkait inovasi produk hijau, melakukan analisis bersama penerapan Nilai Ekonomi Karbon (NEK) di sektor ketenagalistrikan, serta memberikan asistensi dalam pengumpulan data residual mix dan faktor emisi dari penjualan REC.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan pentingnya langkah strategis dalam mengurangi emisi karbon dari sektor kelistrikan untuk menghadapi krisis iklim global. PLN berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan WRI Indonesia dalam menyediakan opsi produk hijau bagi masyarakat dan bisnis, sehingga transisi energi dan target Net Zero Emissions 2060 dapat tercapai.

“Krisis iklim memaksa kita untuk memastikan kehidupan generasi mendatang lebih baik. Upaya transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan melalui kolaborasi. PLN bersama WRI Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan produk hijau yang mendukung transisi energi dan mencapai target emisi nol bersih pada 2060,” tutup Darmawan.

Konten Terkait

Back to top button