Raja Ampat Diusulkan Sebagai Cagar Biosfer
![](https://www.dml.or.id/wp-content/uploads/2024/09/623d346fd083d-750x470.jpg)
Indonesia telah mengajukan Raja Ampat untuk diakui sebagai Cagar Biosfer di bawah program Man and the Biosphere (MAB) UNESCO. Pengusulan ini merupakan langkah penting dalam mendukung pelestarian lingkungan di kawasan yang terkenal dengan kekayaan hayati lautnya. Maman Turjaman, Ketua Komite Nasional MAB-UNESCO Indonesia, menyampaikan bahwa Raja Ampat adalah salah satu pusat keanekaragaman hayati laut terunik di dunia. Pengusulan ini merupakan upaya kolaboratif untuk menjaga dan melestarikan ekosistem unik tersebut.
Keanekaragaman Hayati Raja Ampat
Raja Ampat, yang terletak di Papua Barat, merupakan rumah bagi ribuan spesies laut, termasuk berbagai spesies karang dan ikan yang tidak ditemukan di tempat lain. Keanekaragaman hayati yang melimpah ini menjadikan Raja Ampat sebagai kawasan yang sangat penting secara ekologis dan layak untuk dilindungi melalui status Cagar Biosfer. Biosfer sendiri merupakan wilayah yang dilindungi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman hayati, sambil tetap memperhatikan kesejahteraan masyarakat setempat melalui pemanfaatan berkelanjutan sumber daya alam.
Proses Nominasi dan Partisipasi Pemangku Kepentingan
Proses nominasi Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer telah dimulai sejak 2023, dengan melibatkan konsultasi publik serta sosialisasi kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan memperkuat dokumen nominasi, serta memastikan semua pemangku kepentingan terlibat aktif dalam pengelolaan kawasan tersebut.
Dalam pengelolaan wilayah sebagai Cagar Biosfer, berbagai pihak akan terlibat, termasuk pemerintah, masyarakat adat, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan akademisi. Sinergi antara semua pemangku kepentingan ini sangat penting untuk keberhasilan pengelolaan Raja Ampat. Maman Turjaman menekankan bahwa status Cagar Biosfer ini tidak akan mengubah kewenangan lokal, melainkan memperkuat kerja sama dalam melestarikan ekosistem serta menjaga stabilitas ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Salah satu tujuan utama dari status Cagar Biosfer adalah melindungi lingkungan sekaligus memberikan peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat. Dengan pengakuan ini, masyarakat lokal di Raja Ampat akan mendapatkan manfaat dari pengembangan pariwisata ramah lingkungan dan perikanan berkelanjutan. Kedua sektor ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak ekosistem laut yang kaya akan keanekaragaman hayati.
Maman juga menekankan bahwa pengelolaan berbasis kearifan lokal tetap menjadi prioritas dalam menjaga keberlanjutan wilayah ini. Dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat adat sangat penting untuk memastikan keberhasilan pengelolaan kawasan tersebut. Dengan melibatkan masyarakat adat, pengelolaan kawasan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer akan mempertahankan tradisi lokal sekaligus memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Pusat Penelitian Internasional
Jika Raja Ampat berhasil mendapatkan status Cagar Biosfer, kawasan ini juga akan menjadi pusat penelitian internasional terkait keanekaragaman hayati laut dan perubahan iklim. Keanekaragaman hayati yang luar biasa di wilayah ini memberikan peluang besar bagi para peneliti untuk mempelajari dampak perubahan iklim serta strategi pelestarian yang dapat diterapkan di kawasan lain di dunia.
Maman Turjaman berharap Raja Ampat akan diresmikan sebagai Cagar Biosfer pada pertemuan tahunan MAB-UNESCO di Hangzhou, China, pada 2025. Jika berhasil, Raja Ampat akan menjadi Cagar Biosfer pertama di Papua yang menggabungkan pelestarian lingkungan dengan kesejahteraan masyarakat setempat. Ini juga akan menjadi contoh global tentang bagaimana pengelolaan berbasis kearifan lokal dan komitmen terhadap keberlanjutan dapat berjalan bersamaan.
Pengusulan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer merupakan langkah strategis dalam melindungi salah satu kawasan keanekaragaman hayati laut terunik di dunia. Dengan sinergi dari berbagai pemangku kepentingan, pendekatan berbasis kearifan lokal, dan dukungan internasional, Raja Ampat memiliki potensi besar untuk menjadi contoh sukses dalam pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia Timur.
Sumber:
https://lestari.kompas.com/read/2024/09/27/080000686/raja-ampat-diusulkan-jadi-cagar-biosfer-unesco