Sampah Sisa Makanan: Penyumbang Terbesar Limbah di Indonesia

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq baru-baru ini mengungkapkan fakta mencemaskan tentang pengelolaan sampah di Indonesia. Menurutnya, sampah sisa makanan atau food waste masih menjadi penyumbang terbesar dalam komposisi sampah nasional. Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) dari Kementerian Lingkungan Hidup, sepanjang tahun 2024, total timbulan sampah mencapai 32,8 juta ton dari 303 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, hampir 40%—atau sekitar 20 juta ton—adalah sampah sisa makanan.

“Indonesia masih terlalu sembrono dalam mengelola makanannya,” ujar Hanif dalam acara Asta Sekolah dan Kampus yang digelar secara daring di Jakarta, Sabtu lalu. Ia menyoroti ironinya, “Di saat orang-orang sibuk mencari makan untuk mempertahankan hidup, kita justru membuang sampah, dan 40 persennya adalah sisa makanan.”

Selain sisa makanan, sampah plastik menempati posisi kedua dengan kontribusi 19,54% dari total sampah nasional. Disusul oleh sampah organik seperti kayu dan ranting sebesar 12,7%, serta kertas dan karton sebanyak 11,09%. Jenis sampah lainnya seperti logam, kain, karet, dan kaca juga turut menyumbang dalam jumlah yang lebih kecil.

Namun, masalahnya tidak berhenti pada komposisi sampah. Hanif menegaskan bahwa masih banyak sampah di Indonesia yang belum dikelola dengan baik. Banyak tempat pemrosesan akhir (TPA) masih menggunakan sistem open dumping—pembuangan sampah secara terbuka—dan sebagian limbah bahkan bocor ke lingkungan, mencemari alam sekitar.

Untuk mengatasi hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup tengah gencar melakukan penegakan hukum. Sanksi administratif hingga langkah pidana diterapkan kepada pengelola TPA ilegal. Di sisi lain, upaya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat juga terus digaungkan, salah satunya melalui program Asta Sekolah dan Kampus. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang bertujuan membangun kepedulian terhadap isu sampah sejak dini.

Masalah sampah sisa makanan ini menjadi pengingat bagi kita semua. Mengurangi food waste tidak hanya membantu menekan jumlah limbah, tapi juga merupakan langkah nyata untuk menjaga lingkungan dan menghargai sumber daya yang ada. Mari mulai dari diri sendiri dengan bijak mengelola makanan di rumah!

Sumber: Antaranews