Strategi Ketahanan Kota Jakarta
Jakarta, sebagai salah satu megapolitan dunia, memiliki kerentanan terhadap berbagai guncangan dan tekanan. Hal ini disebabkan oleh lokasinya yang berada di delta dan jalur cincin api Pasifik, menyebabkan banjir dan gempa bumi menjadi ancaman utama. Selain itu, ketidakteraturan dalam pemanfaatan ruang, ditandai dengan banyaknya kawasan padat dan kumuh, juga meningkatkan risiko bencana kebakaran dan konflik sosial.
Tingkat urbanisasi yang tinggi, karena Jakarta adalah ibu kota Indonesia dan pusat kegiatan bisnis internasional, juga memberikan tekanan tambahan. Pertumbuhan penduduk dan keberadaan pelaku usaha memperkuat keragaman dan intensitas tekanan di Jakarta, seperti kemacetan, kriminalitas, serta kebutuhan akan sumber daya air, penanganan sampah dan air limbah, listrik, hunian terjangkau, dan pelayanan dasar lainnya.
Kebutuhan akan cakupan pelayanan dasar yang tinggi di DKI Jakarta, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mengakibatkan risiko kesehatan yang tinggi bagi warganya, terutama terkait dengan air bersih, air limbah, dan sampah. Dengan berbagai risiko guncangan dan tekanan ini, penting bagi Jakarta untuk menjadi kota yang tangguh.
Inisiatif masyarakat dan program Pemerintah Provinsi yang mendukung strategi ketahanan kota dapat ditemukan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah dan kegiatan strategis daerah. Selain itu, banyak kegiatan dan program komunitas di Jakarta yang telah mapan dan memiliki nilai strategis untuk ketahanan.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, menekankan pentingnya menghubungkan semua inisiatif ini dalam peta jalan strategi ketahanan dan melibatkan semua pemangku kepentingan yang relevan untuk membangun kolaborasi yang lebih luas demi penguatan dampak kebijakan strategis terhadap kehidupan masyarakat.
Strategi Ketahanan Kota Jakarta adalah dokumen penting yang membantu pemimpin dari sektor publik, swasta, dan masyarakat agar dapat berjalan sejalan dan berkolaborasi dalam mengantisipasi berbagai guncangan dan tekanan yang dihadapi kota ini. Dokumen ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pengetahuan berbagai pemangku kepentingan dari berbagai sektor, seperti pemerintah, LSM, komunitas, akademisi, dan bisnis, dengan pendekatan kolaboratif dan mempertimbangkan kebijakan serta inisiatif yang ada.
Strategi Ketahanan Kota Jakarta bertujuan untuk menyediakan kesempatan setara bagi seluruh warga Jakarta untuk hidup aman, sehat, sejahtera, dan bahagia melalui pelayanan umum dan inovasi. Strategi ini mempromosikan tata kelola terintegrasi di seluruh sektor dan mengutamakan prinsip kohesi sosial dalam paradigma penyediaan pelayanan umum, dengan tiga pilar utama: (i) Jakarta Siap, (ii) Jakarta Sehat, dan (iii) Jakarta Terhubung.
DOWNLOAD