BeritaPraktik Baik

Teknologi Bioremediasi dan Fitoremediasi oleh Prof. Harmin Sulistiyaning Titah, ITS, untuk Rehabilitasi Lingkungan

Prof. Harmin Sulistiyaning Titah, Guru Besar di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), telah mengembangkan teknologi bioremediasi dan fitoremediasi sebagai solusi inovatif untuk pemulihan kualitas lingkungan di Indonesia. Kedua teknologi ini dirancang untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pengelolaan sumber daya alam yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan.

Dalam upayanya, Prof. Harmin menyatakan bahwa remediasi, yang memanfaatkan metode fisik, kimia, dan biologis—dengan fokus pada solusi biologis—menawarkan pendekatan yang lebih ekonomis dan efektif. Menurut beliau, teknologi hijau seperti fitoremediasi, yang menggunakan tumbuhan, dan bioremediasi, yang mengandalkan mikroorganisme, tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi biaya pemulihan hingga 30%.

Penelitian Prof. Harmin di area pembongkaran kapal menunjukkan bahwa isolasi dan penggunaan bakteri tertentu dapat mendegradasi polutan seperti solar dan logam berat secara efisien. Dalam praktiknya, teknik bioremediasi melibatkan biostimulasi, bioaugmentasi, dan natural attenuation—tiga prinsip yang mengoptimalkan kondisi bagi mikroba untuk memecah kontaminan secara biologis.

Selanjutnya, dalam fitoremediasi, Prof. Harmin meneliti penggunaan tanaman mangrove dan beberapa spesies lain untuk menyerap logam berat dari lingkungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi tanaman dengan sistem akar yang beragam dan konsorsium bakteri dapat meningkatkan efektivitas remediasi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan bioremediasi dan fitoremediasi tidak hanya mendukung pemulihan lingkungan yang tercemar tetapi juga mendukung proses pemulihan yang lebih cepat dan efisien. Prof. Harmin berharap bahwa hasil-hasil ini dapat mendorong lebih banyak inisiatif serupa untuk pemulihan lingkungan di masa mendatang.

sumber :
https://tekno.tempo.co/read/1851858/guru-besar-its-gagas-teknologi-bioremediasi-dan-fitoremediasi-untuk-pemulihan-lingkungan

Baca Juga:  Kejar Target Pengurangan Emisi, KLHK Dorong Penyelenggaraan NEK

Konten Terkait

Back to top button