Wamen LHK Alue Dohong Dorong Korporasi Integrasikan TJSL ke dalam Strategi Bisnis
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong, mengimbau korporasi baik swasta maupun BUMN untuk menjadikan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) sebagai bagian integral dari strategi bisnis. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam upaya menurunkan emisi karbon dan meningkatkan daya saing.
“Menjadi strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi,” ujar Wamen LHK di sela-sela Anugerah Inovasi Sosial dan Lingkungan (ENSIA) 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.
Dohong menekankan bahwa pengelolaan lingkungan dan sosial seharusnya tidak lagi dianggap sebagai tugas sampingan, tetapi menjadi strategi utama perusahaan dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional dan global. Dengan demikian, perusahaan dapat berkontribusi langsung dalam upaya pemerintah mengurangi emisi karbon melalui berbagai inovasi lingkungan dan sosial.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi karbon antara lain penghematan energi, penggunaan energi yang menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) lebih rendah, serta transisi menuju energi baru terbarukan.
“Jika program TJSL dikelola dengan baik dalam konteks lingkungan hidup dan pengelolaan emisi, maka akan terjadi pengurangan emisi yang signifikan,” jelasnya.
Untuk memastikan keberlanjutan program lingkungan dan sosial, Kementerian LHK telah mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Aturan ini mencakup tanggung jawab produsen untuk mengambil kembali produk mereka, khususnya kemasan plastik, serta upaya-upaya yang dinilai melalui sistem Proper.
Perusahaan yang aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan sosial akan mendapatkan penghargaan Proper dari pemerintah. Pada penilaian Proper tahun 2023 terhadap 3.694 perusahaan, tercatat ada 1.193 inovasi eco-inovasi yang berhasil menghemat biaya sebesar Rp158,53 triliun, naik 23,6 persen dibandingkan tahun 2022.
Inovasi tersebut mencakup efisiensi energi sebesar 554,8 juta giga joule (GJ), penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 229,6 juta ton setara karbon dioksida (CO2e), penurunan emisi konvensional sebesar 15,8 juta ton, reduksi limbah B3 sebesar 55,4 juta ton, daur ulang (3R) limbah non-B3 sebesar 34,8 juta ton, efisiensi air sebesar 437,32 juta meter kubik, dan penurunan beban pencemaran air sebesar 6,02 juta ton. Selain itu, upaya perlindungan keanekaragaman hayati mencakup area seluas 308 ribu hektar.
Upaya perbaikan kinerja pengelolaan lingkungan ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat, dengan dana sebesar Rp1,56 triliun yang digulirkan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat pada tahun 2023. Selain itu, terdapat 20.052 kegiatan yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan total dana sebesar Rp57,28 triliun.
sumber :
https://www.antaranews.com/berita/4228771/wamen-lhk-minta-korporasi-jadikan-tjsl-strategi-bisnis
Temukan peta dengan kualitas terbaik untuk gambar peta indonesia lengkap dengan provinsi.